Hari ini, Jakarta menjadi saksi aksi demonstrasi yang digelar oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, pelajar, dan buruh, di depan Gedung DPR/MPR RI, Tanah Abang. Aksi ini dipicu oleh serangkaian tuntutan, mulai dari penolakan terhadap Pilpres yang dianggap curang, penurunan harga sembako, pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dukungan terhadap hak angket, pergantian komisioner KPU, hingga penolakan terhadap hasil Pilpres Pemilu 2024.
Kombes Susatyo Purnomo Condro, Kapolres Metro Jakarta Pusat, dalam pernyataan resminya, menyebutkan bahwa sebanyak 2.590 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga keamanan di sekitar DPR/MPR RI. Personel tersebut berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan instansi terkait lainnya.
Susatyo juga menjelaskan bahwa penutupan atau pengalihan arus lalu lintas di sekitar DPR/MPR RI akan dilakukan berdasarkan situasi di lapangan. “Kita lihat nanti jumlah massa, bila nanti di depan DPR/MPR RI cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas yang akan mengarah ke depan Gedung DPR/MPR RI akan kami alihkan, penyekatan di Pulau Dua. Kendaraan dari Jalur dalam tol yang akan menuju pintu keluar tol di depan DPR/MPR RI kami tutup dan diluruskan ke arah Slipi,” jelas Susatyo.
Susatyo juga menghimbau kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan untuk selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan, serta humanis. “Dengan persiapan dan kesiapan pengamanan yang sudah kami lakukan, kami menghimbau kepada semua pihak untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban, sehingga kegiatan aksi unjuk rasa nanti dapat berjalan dengan aman, tertib, dan kondusif,” ujar Susatyo.
Aksi unjuk rasa ini direncanakan berlangsung mulai pukul 11.00 WIB. Sebagai catatan, aksi unjuk rasa ini merupakan bagian dari serangkaian aksi yang telah dilakukan oleh sejumlah elemen masyarakat terkait hasil Pemilu 2024.