28 Menit yang Menentukan: Kisah Pilot Batik Air yang Tertidur di Kokpit

budisantoza
2 Min Read
28 Menit yang Menentukan: Kisah Pilot Batik Air yang Tertidur di Kokpit

Pada suatu hari yang tampak biasa, 25 Januari 2024, sebuah pesawat Batik Air dengan rute penerbangan Kendari-Jakarta mengalami insiden yang tidak biasa. Dua pilot yang mengawaki pesawat tersebut, seorang berusia 32 tahun dan seorang kopilot berusia 28 tahun, tertidur selama 28 menit saat bertugas.

Penerbangan ini dimulai dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, menuju Bandara Halu Oleo di Kendari, Sulawesi Tenggara. Dalam perjalanan ini, kopilot memberi tahu pilot bahwa dirinya tidak cukup istirahat. Menghargai kondisi rekan kerjanya, pilot mempersilakan kopilot untuk beristirahat di kokpit. Kopilot pun tidur sekitar 30 menit dan terbangun sebelum pesawat bersiap mendarat.

Namun, ketika pesawat tiba di Kendari, kondisi cuaca di bawah standar dan bandara juga belum buka. Pesawat kemudian bertahan selama 30 menit di udara sebelum akhirnya mendarat di Kendari. Setelah mendarat, kedua pilot makan mi instan kemasan gelas di kokpit.

Pada hari yang sama, pesawat tersebut kembali terbang ke Jakarta dengan nomor penerbangan BTK6723. Dalam penerbangan ini, peran pilot dan kopilot ditukar. Pilot yang sebelumnya bertindak sebagai pilot monitoring (PM) menjadi pilot flying (PF), dan sebaliknya.

Namun, dalam penerbangan kembali ke Jakarta inilah insiden yang tidak biasa itu terjadi. Dua pilot tersebut tertidur selama 28 menit. Insiden ini kemudian diklasifikasikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sebagai insiden serius, yang berujung pada serangkaian kesalahan navigasi saat keduanya tertidur.

Insiden ini menyoroti pentingnya isu kesehatan dan performa pilot dalam keselamatan penerbangan. Keletihan atau kelelahan yang dialami pilot, yang dikenal sebagai pilot fatigue, menjadi penyumbang terbesar yang mempengaruhi performa pilot.

Menyusul insiden ini, Kementerian Perhubungan memerintahkan seluruh operator penerbangan melakukan pengecekan kesehatan seluruh staf penerbangan. KNKT juga merekomendasikan pentingnya “panduan dan prosedur terperinci” untuk mengidentifikasi kelelahan awak pesawat.

Kisah ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya istirahat yang cukup dan kualitas istirahat yang baik, tidak hanya bagi pilot, tetapi bagi kita semua. Karena dalam banyak kasus, kualitas istirahat kita dapat menentukan kualitas pekerjaan kita, dan dalam kasus pilot, dapat menentukan keselamatan banyak orang.

Share This Article