Kronologi Detail Jatuhnya Pesawat Smart Air Keberanian dan Ketahanan di Tengah Tragedi

budisantoza
1 Min Read

Pagi yang Cerah, Penerbangan yang Menegangkan Pada Jumat, 8 Maret 2024, pesawat Pilatus Smart Air Aviation tipe PC6 PK-SNE lepas landas dari Bandara Tarakan pukul 08.25 Wita. Pesawat tersebut membawa 583 kilogram sembako, menuju Krayan, Nunukan. Di dalam pesawat, ada dua orang: Muhammad Yusuf Yusandikan Katohe (29), warga Bekasi, Jawa Barat, yang menjadi pilot, dan teknisi bernama Deni Sobali asal Pangandaran, Jawa Barat.

Hilang Kontak Pesawat dijadwalkan mendarat di Bandara Binuang, Krayan pada 09.20 Wita. Namun, dalam perjalanannya, pesawat tersebut dilaporkan hilang kontak pada pukul 11.22 Wita. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun segera melakukan proses pencarian bersama TNI AD, Kepolisian, Basarnas, dan warga setempat.

Penemuan Lokasi Jatuhnya Pesawat Dua hari kemudian, tim gabungan berhasil menemukan lokasi jatuhnya pesawat Smart Air. Lokasi tersebut berada di kawasan hutan pada koordinat 3°43’45.80″N115°56’54.45″E. Tim SAR menemukan tanda seperti api unggun di lokasi tersebut.

Pilot Selamat Sang pilot berhasil ditemukan setelah bertahan di hutan selama tiga hari. Ini adalah bukti keberanian dan ketahanan yang luar biasa dalam menghadapi situasi yang penuh tekanan.

Kronologi ini memberikan gambaran tentang risiko dan tantangan yang dihadapi dalam penerbangan. Meski tragedi ini menyedihkan, kisah ini juga menunjukkan keberanian dan ketahanan manusia dalam menghadapi cobaan.

Share This Article