Muslim yang Membanggakan, Muslim yang Terkekang di Ligue 1 Prancis

abdillah32
2 Min Read

Di tengah gemuruh sorak penonton dan hiruk pikuk lapangan sepak bola, ada cerita yang tersembunyi di balik gemerlap Ligue 1 Prancis. Cerita tentang pemain Muslim yang membanggakan, namun juga terkekang oleh kebijakan yang kontroversial.

Pemain Muslim yang Membanggakan

Di kancah sepak bola Eropa, banyak pemain Muslim yang telah berkontribusi besar. Salah satunya adalah Ngolo Kante, yang namanya mulai dikenal saat membawa Leicester City menjuarai Premier League tahun 2016. Dua tahun berselang, gelandang pendek tersebut juga berhasil membawa timnas Prancis menjuarai Piala Dunia untuk kedua kalinya.

Namun, Kante bukan satu-satunya. Ada juga Ilkay Gundogan, yang berhasil membawa Manchester City meraih trofi juara Liga Champions. Di Piala Dunia 2022, tiga pemain Muslim Prancis, Ibrahima Konate, Youssouf Fofana, dan Ousmane Dembele, ikut berkontribusi memenangkan Prancis hingga ke babak final.

Muslim yang Terkekang

Namun, di balik kejayaan tersebut, ada kisah yang kurang menyenangkan. Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) baru-baru ini mengeluarkan pernyataan kontroversial yang melarang wasit menghentikan pertandingan untuk memberi waktu buka puasa bagi pemain Muslim. Keputusan ini mendapat kecaman dari suporter Paris Saint-Germain (PSG) kala menghadapi Lyon.

“Padahal cuma sebuah kurma & segelas air minum, tapi menjadi mimpi buruk bagi FFF,” tulis fans PSG.

Klub Liga Prancis Nantes juga menjadi sorotan usai mencoret pemainnya, Jaouen Hadjam, dari skuad untuk menghadapi Reims pada pertandingan Liga Prancis 2022/2023 lantaran memilih tetap berpuasa Ramadan. Pelatih Nantes Antoine Kombouare mencoret Hadjam dari daftar pemain untuk menghadapi Reims, karena sang pemain menolak untuk tidak berpuasa.

Kesimpulan

Di tengah lapangan hijau, bola bukanlah satu-satunya yang berputar. Ada juga roda kehidupan yang terus bergerak, membawa kisah-kisah yang terkadang terlewatkan. Kisah tentang pemain Muslim yang membanggakan, namun juga terkekang. Kisah tentang sepak bola, agama, dan kehidupan.

Tetapi, seperti kata pepatah, bola itu bundar. Siapa tahu, suatu hari nanti, kebijakan tersebut bisa berubah dan memberikan ruang yang lebih adil bagi semua pemain, termasuk pemain Muslim. Karena pada akhirnya, sepak bola adalah tentang persatuan, bukan perpecahan. Dan itulah yang seharusnya kita banggakan.

Share This Article