Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), erupsi. Erupsi ini berpotensi tsunami sehingga harus diwaspadai. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyampaikan status Gunung Ruang level IV atau awas. Sejak Kamis (18/4/2024), masyarakat diimbau tidak berada di radius 6 km dari Gunung Ruang.
“Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan tsunami yang disebabkan oleh runtuhan tubuh gunung api ke dalam laut,” tulis PVMBG.
Kepala PVMBG Hendra Gunawan menyebut beberapa warga ada yang terkena lontaran batu dari erupsi Gunung Ruang. Warga terluka di bagian kepala. “Dari laporan tim kami yang di sana karena memang ada balai di Manado, ada beberapa warga yang sudah terkena lontaran batu yang membuat luka di kepala, walaupun tidak besar,” kata Hendra di konferensi pers.
Pada 1-21 April 2024 sampai pukul 12.00 Wita, PVMBG mencatat ada 10 kali erupsi di Gunung Ruang yang dimulai pada 16 April 2024 pukul 13.37 Wita. Erupsi besar tercatat pada 17 April 2024 pukul 20.15 Wita, yang merupakan erupsi menerus disertai suara gemuruh dan getaran terasa hingga ke Pos Pengamatan Gunung Ruang di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang.
Pada saat kejadian erupsi itu visual di Pulau Ruang teramati erupsi eksplosif disertai dengan lontaran material pijar dan awan panas. Bahkan, hujan batu dan pasir terjadi di Pulau Tagulandang yang berjarak 10 kilometer dari Gunung Ruang.
“Potensi erupsi besar menurun, sehingga kecil kemungkinan potensi tsunami,” kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan.
Hasil pemantauan visual yang dilakukan oleh PVMBG pada 21 April 2024 hingga pukul 12.00 Wita, teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi maksimal 200 meter dari puncak dan tidak teramati adanya erupsi. “Hal ini menunjukkan adanya penurunan aktivitas erupsi di Gunung Ruang,” kata Hendra.
Adapun hasil pemantauan kegempaan pada 21 April 2024 periode 00.00-12.00 Wita tercatat 25 kali gempa vulkanik dangkal dan 19 kali gempa vulkanik dalam. Tim PVMBG telah memasang satu stasiun pemantauan berupa stasiun seismik di Pos Pengamatan Gunung Ruang yang berjarak kurang lebih lima kilometer dari puncak untuk memantau aktivitas Gunung Ruang.
“Potensi bahaya yang mungkin terjadi adalah erupsi eksplosif menghasilkan lontaran batu -pijar- ke segala arah yang bisa diikuti dengan awan panas maupun erupsi efusif -aliran lava-,” kata Hendra.
Dengan demikian, meski potensi bahaya erupsi Gunung Ruang telah menurun, masyarakat di sekitarnya tetap perlu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Keselamatan adalah prioritas utama, dan kita semua berharap situasi akan segera pulih dan aman.