Musim kemarau sering menjadi tantangan bagi petani dalam budidaya tanaman cabai. Tanaman cabai membutuhkan kelembapan yang cukup dan kondisi tanah yang lembap untuk pertumbuhan yang optimal. Namun, bukan berarti di musim kemarau yang identik dengan tanah mengering kita sembarangan memberikan pasokan air.
Penting bagi kita untuk menjaga keseimbangan dan menghindari penyiraman berlebih. Selain faktor kekeringan, musim kemarau juga identik dengan serangan hama. Beberapa hama seperti kutu daun, ulat, dan serangga penghisap seringkali lebih aktif dalam suhu yang hangat.
Suhu tinggi dapat meningkatkan laju reproduksi hama dan mempercepat perkembangan siklus hidup mereka. Oleh karena itu, musim panas atau kondisi panas dapat mempengaruhi tingkat serangan hama tersebut.
Tanaman cabai dapat lebih rentan terhadap serangan hama pada musim kemarau karena kekurangan air dapat mempengaruhi kestabilan kondisi tanaman dan menjadikannya lebih mudah terserang penyakit atau hama. Maka dari itu, kita perlu melakukan perawatan yang selektif saat musim kemarau.
Perlu sebuah persiapan yang matang jauh-jauh hari sebelumnya, agar dapat sesuai dengan ekspektasi yang kita harapkan. Artikel kali ini akan berbagi beberapa tips cara budidaya tanaman cabai di musim kemarau.
Varietas cabai merah keriting (cmk) Casabe bisa menjadi pilihan. Cabai baru karya PT Tunas Agro Persada itu hasil pemuliaan CBKRBT2 29.13.04.23.42.33 sebagai induk betina dan CBKRJT3 40.17.12.44. 26.08 (induk jantan).
Keunggulan Casabe toleran penyakit bulai. Menurut Direktur Pemasaran PT Tunas Agro Persada, Cipto Legowo, penyakit bulai menjadi momok petani cabai. Tingkat kegagalan akibat serangan virus gemini sangat tinggi.
Keunggulan lain Casabe memiliki potensi produktivitas tinggi yakni 23,97 ton —30,34 ton per hektare (ha). Cabai itu pun memiliki wilayah adaptasi yang bagus meliputi dataran rendah maupun dataran tinggi.
Selain itu Casabe adaptif di segala musim. “Apalagi di Indonesia tidak ada jeda musim tanam cabai. Musim hujan atau kemarau pasti ada yang menanam cabai,” kata Cipto.
Casabe dapat dipanen saat tanaman berusia 78—82 hari setelah tanam (hst). Casabe memiliki tekstur buah lentur atau tidak mudah patah, warna merah cerah, dan daya simpan yang lama mencapai 4—7 hari.
Menurut keterangan di Repository Kementerian Pertanian, waktu penanaman yang tepat yaitu di awal musim hujan (Maret dan April) dan menjelang musim kemarau (Mei dan Juni). Penanaman cabai yang dilakukan di luar musim sebenarnya bisa dilakukan. Hanya saja, berisiko mengalami kerugian.
Biasanya petani yang menanam cabai di musim kemarau hanya petani yang lahannya dekat dengan sumber air. Meskipun demikian, peluang mendapatkan hasil panen cabai cukup tinggi. Oleh karena itu, perlu strategi khusus untuk menanam cabai di musim kemarau.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, tanaman cabai pada dasarnya bisa ditanam di segala musim, baik musim hujan maupun musim kemarau. Pada musim kemarau, tanaman cabai tetap bisa tumbuh dengan optimal, dengan syarat kebutuhan air tercukupi.
Dengan pengetahuan dan strategi yang tepat, musim kemarau bisa menjadi saat yang tepat untuk panen cabai merah keriting yang berlimpah dan menguntungkan.
Jadi, meski tantangan ada, dengan persiapan dan perawatan yang tepat, musim kemarau bisa menjadi musim panen yang berlimpah dan menguntungkan bagi petani cabai merah keriting. Selamat bertani!