Bagaimana Starlink Mempengaruhi Persaingan Industri Internet di Indonesia?

budisantoza
3 Min Read
Bagaimana Starlink Mempengaruhi Persaingan Industri Internet di Indonesia?

Pada tahun 2024, dunia menyaksikan langkah besar yang diambil oleh Starlink, layanan internet satelit yang dioperasikan oleh SpaceX, dalam memperluas jejaknya di Indonesia. Dikenal dengan misinya untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi ke daerah-daerah yang kurang dilayani dan terpencil, ekspansi Starlink diharapkan dapat merevolusi konektivitas di nusantara.

Indonesia, dengan geografinya yang luas mencakup lebih dari 17.000 pulau, menghadapi tantangan signifikan dalam membangun infrastruktur internet yang komprehensif. Sementara daerah perkotaan seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali menikmati konektivitas yang kuat, banyak daerah pedesaan dan terpencil yang berjuang dengan akses internet yang terbatas atau tidak ada. Kesenjangan digital ini menghambat pertumbuhan ekonomi, pendidikan, layanan kesehatan, dan kualitas hidup secara keseluruhan bagi jutaan orang Indonesia.

Starlink, proyek yang diinisiasi oleh SpaceX, bertujuan untuk mengerahkan konstelasi satelit orbit bumi rendah (LEO) untuk memberikan cakupan internet berkecepatan tinggi secara global. Berbeda dengan layanan internet satelit tradisional yang mengandalkan satelit geostasioner, satelit LEO Starlink lebih dekat ke permukaan Bumi, mengurangi latensi dan meningkatkan kecepatan koneksi.

Pemerintah Indonesia telah meresmikan operasi Starlink untuk ribuan puskesmas yang belum terhubung ke Internet. Upacara peresmian dihadiri oleh Elon Musk, pemilik Starlink, dan Presiden Joko Widodo di sela-sela Forum Air Dunia di Bali. Peresmian ini menandai masuknya Starlink ke pasar Indonesia.

Sebelumnya, Starlink hanya berfungsi sebagai penyedia layanan backhaul. Layanannya dikelola oleh Telkomsat, anak perusahaan Tekom, perusahaan telekomunikasi milik negara, yang menjual layanan internet langsung ke pengguna, sebagian besar di sektor bisnis. Ini telah menyebabkan harga Starlink melonjak.

Dengan harga yang jauh lebih rendah, Internet Starlink, yang menggunakan satelit orbit bumi rendah, berpotensi mengganggu layanan Internet yang masih menggunakan satelit geostasioner. Ini karena koneksi internet menggunakan satelit orbit bumi rendah jauh lebih cepat daripada satelit geostasioner. Dan hanya Starlink yang memiliki teknologi dan satelit di orbit.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menenangkan para pemangku kepentingan bahwa masuknya Starlink ke Indonesia tidak akan berdampak negatif pada penyedia internet lokal. Dia menjelaskan bahwa fokus utama Starlink akan pada menyediakan akses internet ke daerah yang saat ini kurang dilayani karena tantangan geografis.

Pengenalan Starlink diperkirakan akan memperkuat persaingan dalam pasar broadband Indonesia, mendorong penyedia yang ada untuk berinovasi dan berpotensi menyesuaikan strategi penetapan harga mereka. Layanan internet berkecepatan tinggi Starlink berjanji untuk menjembatani kesenjangan konektivitas di Indonesia. Akses internet yang andal dapat mengubah komunitas terpencil dengan memberikan peluang untuk pendidikan online, telemedicine, e-commerce, dan kewirausahaan digital.

Pertumbuhan ekonomi dapat dirangsang dengan peningkatan konektivitas internet dengan memungkinkan bisnis kecil untuk mencapai pasar yang lebih luas, meningkatkan efisiensi pertanian melalui teknologi pertanian cerdas, dan menarik investasi digital. Dengan demikian, Starlink berpotensi besar untuk membawa perubahan positif bagi industri internet di Indonesia.

Share This Article