Terong, sayuran buah yang banyak disukai dan memiliki berbagai manfaat. Bagi Anda yang berkeinginan untuk membudidayakannya, berikut adalah beberapa cara yang bisa diaplikasikan.
Pertama, Anda harus memilih lahan yang tepat. Anda bisa menggunakan lahan yang luas atau polybag, tergantung pada kapasitas lahan yang Anda miliki. Jika menggunakan lahan, Anda harus membersihkan lahan terlebih dahulu dari gulma dan rumput liar. Kemudian, gemburkan tanah dengan cara membajak atau mencangkulnya. Buat bedengan dengan lebar 90 hingga 100 cm, tinggi 20 hingga 25 cm, dan panjang menyesuaikan dengan kondisi lahan.
Untuk mendapatkan benih terong yang berkualitas, Anda bisa mendapatkannya melalui toko pertanian terdekat atau toko online. Pilihlah benih yang unggul, adaptif, tahan hama penyakit, dan bersertifikat. Untuk lahan satu hektar, Anda membutuhkan benih sekitar 300 hingga 500 gram.
Setelah kurang lebih 10 hari, Anda bisa menaburkan pupuk kandang atau pupuk kompos secara merata pada bedengan sebagai pupuk dasar. Lalu, lakukan pemasangan mulsa plastik dan buat lubang tanam dengan jarak 70 x 60 cm atau 80 x 90 cm. Untuk budidaya terong ungu pada musim kemarau dapat menggunakan jarak 70 x 60 cm. Sedangkan pada musim hujan dengan jarak 80 x 60 cm.
Pemeliharaan tanaman terong juga sangat penting. Anda harus memastikan bahwa tanaman terong mendapatkan nutrisi yang cukup dan terhindar dari hama dan penyakit.
Dengan menerapkan cara-cara di atas, Anda bisa mendapatkan panen terong yang berlimpah. Namun, perlu diingat bahwa hasil panen juga sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca, kualitas benih, dan teknik penanaman.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mencoba menanam terong. Selamat mencoba!
