Internet telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat di era digital ini. Dari berkomunikasi, mencari informasi, hingga bermain game, semua membutuhkan koneksi internet. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah, “Mengapa harga paket internet di Indonesia masih tergolong mahal dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara?”
Harga paket internet di Indonesia ternyata termasuk paling murah, yakni sebesar 0,42 dollar AS atau tak lebih dari Rp 6.000 untuk per 1 GB data. Namun, jika kita melihat lebih dalam, harga ini bisa bervariasi tergantung pada provider dan paket yang dipilih. Misalnya, untuk paket wifi murah ada dikisaran Rp 100 ribuan dengan kecepatan antara 5-20 Mbps.
Jika kita membandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara, kita akan melihat gambaran yang berbeda. Misalnya, Singapura memiliki biaya internet per Mbps antara Rp 325 – Rp 628, sementara Malaysia memiliki biaya antara Rp 677 – Rp 8.956 per Mbps. Di sisi lain, negara seperti Thailand dan Kamboja memiliki harga internet yang lebih murah dibandingkan Indonesia, dengan harga US$0,38 atau sekitar Rp5.662 dan US$0,42 atau sekitar Rp6.258 per 1GB.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga paket internet di suatu negara. Salah satunya adalah infrastruktur. Negara dengan infrastruktur telekomunikasi yang baik cenderung memiliki harga internet yang lebih murah. Selain itu, persaingan antara provider juga mempengaruhi harga. Semakin banyak provider, biasanya harga akan semakin kompetitif.
Dari analisis di atas, dapat kita simpulkan bahwa meskipun harga paket internet di Indonesia tergolong murah dibandingkan beberapa negara lain di Asia Tenggara, masih ada ruang untuk peningkatan. Pemerintah dan provider internet perlu bekerja sama untuk meningkatkan infrastruktur dan menciptakan lingkungan yang kompetitif agar masyarakat dapat menikmati internet dengan harga yang lebih terjangkau.