Susu formula telah menjadi bagian penting dari diet anak-anak di seluruh dunia. Namun, ada satu komponen dalam susu formula yang sering kali luput dari perhatian kita: gula.
Gula dalam susu formula hadir dalam berbagai bentuk seperti laktosa (gula susu), fruktosa (gula buah), glukosa (juga dikenali sebagai dekstrosa, gula sederhana yang terdapat dalam susu) dan maltodekstrin (gula malt) yang cukup tinggi. Jenis kandungan gula dalam susu formula anak usia 6 bulan adalah sukrosa. Ini adalah jenis gula buatan dengan rasa yang lebih manis dibandingkan maltosa serta laktosa.
Setiap 1 sendok teh sukrosa mengandung 17 kalori yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Sukrosa juga dianggap sebagai penyebab dari obesitas anak. Anak kelebihan gula dapat mengalami serangkaian dampak negatif.
Susu sapi formula umumnya tinggi kalori dan lemak, sehingga bila dikonsumsi terlalu banyak, dapat membuat anak mengalami kelebihan berat badan bahkan obesitas. Apalagi bila Si Kecil gemar mengonsumsi susu dengan perisa dan gula tambahan atau susu kental manis.
Kementerian Kesehatan dalam Permenkes Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang menyebut batasan pengonsumsian pangan manis, termasuk gula, yaitu 50 gram per hari yang merupakan jumlah total dari seluruh asupan anak setiap harinya.
Sebelum membeli susu formula, ada baiknya melihat kandungan yang tertera dalam kemasan dan disesuaikan dengan kebutuhan harian anak. Misalnya, Pediasure rasa Classic Milky ini hadir dengan rasa yang enak dan tidak manis karena tanpa tambahan sukrosa.
Penting bagi kita untuk memahami bahwa meskipun susu formula dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan anak, kita harus tetap berhati-hati dengan kandungan gula tersembunyi di dalamnya. Dengan pengetahuan ini, kita dapat membuat pilihan yang lebih baik untuk kesehatan dan pertumbuhan anak kita.