Mengenang RA Kartini: Kiprahnya dalam Membuka Jalan bagi Kesetaraan Gender di Indonesia

budisantoza
2 Min Read

Pada tanggal 21 April setiap tahunnya, Indonesia merayakan Hari Kartini, sebuah peringatan terhadap perjuangan dan dedikasi seorang wanita yang dikenal sebagai RA Kartini, dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.

RA Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879. Sebagai putri dari seorang bupati di Jepara, Kartini memiliki akses ke pendidikan yang tidak biasa bagi perempuan Jawa pada masa itu. Namun, pada usia 12 tahun, ia harus meninggalkan sekolah dan menjalani masa pingitan, sebuah tradisi yang membatasi perempuan untuk keluar rumah sampai mereka menikah.

Meski demikian, Kartini tidak pernah berhenti belajar. Ia menghabiskan waktu dengan membaca koran, buku, dan majalah Belanda, yang membukakan pikirannya terhadap feminisme Eropa. Dalam surat-suratnya, Kartini mengekspresikan ketidaksetujuannya terhadap ketidaksetaraan gender dalam tradisi Jawa, pernikahan paksa, dan penolakan terhadap kebebasan perempuan untuk mengejar pendidikan.

Pada usia 24 tahun, Kartini menikah dengan seorang bupati yang 26 tahun lebih tua darinya. Meski demikian, Kartini tidak pernah berhenti berjuang untuk hak-hak perempuan. Pada tahun 1903, ia membuka sekolah dasar pertama di Indonesia untuk perempuan Jawa. Sekolah ini terbuka untuk semua kalangan, tanpa memandang status sosial, dan mengadopsi kurikulum Barat yang progresif.

Kartini meninggal pada tanggal 17 September 1904 saat melahirkan anak pertamanya. Namun, semangat dan perjuangannya tidak pernah mati. Keluarga Van Deventer mendirikan Yayasan R.A. Kartini dan membuka “Sekolah Kartini” di Semarang, Yogyakarta, Malang, dan Surabaya.

Kartini adalah simbol perjuangan kesetaraan gender di Indonesia. Melalui perjuangannya, ia telah membuka jalan bagi perempuan Indonesia untuk mendapatkan hak dan kesempatan yang sama dengan laki-laki. Pada hari ini, mari kita kenang dan hargai perjuangan dan dedikasi RA Kartini dalam memperjuangkan kesetaraan gender di Indonesia.

Selamat Hari Kartini! Semoga semangat Kartini terus hidup dalam setiap perempuan Indonesia.

Share This Article