Pada suatu hari yang cerah, di sebuah garasi kecil di Solo, seorang wanita berusia 25 tahun dengan tekad baja dan semangat yang tak pernah padam mulai merintis bisnisnya. Dengan modal awal hanya 25 ribu rupiah, wanita ini tidak pernah menyangka bahwa apa yang dimulainya dari garasi rumahnya itu akan menjadi salah satu merek kecantikan terkemuka di Indonesia.
Namanya adalah Mooryati Soedibyo. Seorang wanita yang lahir dan dibesarkan di lingkungan keraton, namun memilih untuk meninggalkan kehidupan nyaman dan terlindungi di istana untuk menjelajahi dunia luar. Dia adalah cucu dari Susuhunan Pakubuwana X dan lahir di Surakarta pada 5 Januari 1928.
Sejak usia dini, Mooryati telah terpapar oleh kehidupan di Keraton Kasunanan Surakarta, tempat tinggal para bangsawan Jawa yang dipenuhi dengan kekayaan budaya dan tradisi. Dibesarkan di tengah kemegahan keraton, masa kecil Mooryati penuh dengan pembelajaran yang kaya akan adat istiadat dan nilai-nilai kebangsawanan. Lingkungan yang kental dengan kearifan lokal ini membentuk pola pikir dan tata nilai Mooryati sejak dini.
Pada 1947, Mooryati mengambil keputusan yang berani dengan meninggalkan kehidupan yang nyaman di keraton. Langkah ini tidak hanya menandai akhir dari kehidupan yang terlindungi di istana, tetapi juga awal dari petualangan barunya di dunia luar. Bergabung dengan Relawan Putri Surakarta dan aktif di Palang Merah Indonesia, Mooryati menemukan panggilan barunya dalam membantu sesama di tengah gejolak pasca-kemerdekaan Indonesia.
Setelah perjalanan cinta yang penuh liku, Mooryati akhirnya menemukan pasangan hidupnya dalam sosok Ir Soedibyo, MSc. Meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda, Mooryati melihat banyak sisi positif pada Soedibyo.
Mooryati memulai bisnisnya dari garasi di rumahnya. Kepiawaiannya dalam meracik jamu yang dilakukan sejak masih belia, membuat teman-temannya memesan produk ramuan jamu resep Keraton Surakarta. Melihat adanya peluang bisnis, dia pun mulai memproduksi dan menjual jamu, ramuan tradisional bumbu dan rempah lokal dari garasi rumahnya.
Tak butuh waktu yang lama bagi B.R.A Mooryati Sudibyo untuk mengembangkan bisnisnya. Dari garasi rumahnya, Mooryati berhasil membangun Mustika Ratu, sebuah brand kecantikan asli Indonesia yang berjaya hingga kini.
Mooryati Soedibyo, pendiri Mustika Ratu, meninggal dunia pada usia 96 tahun, Rabu (24/4/2024), pukul 01.00 WIB. Namun, warisan dan inspirasi yang dia tinggalkan akan selalu hidup dalam hati kita. Kisah hidupnya adalah bukti bahwa dengan tekad yang kuat, kerja keras, dan kepercayaan pada diri sendiri, kita bisa mencapai apa saja.
“Innalilahi Wainnalillaihi Roji’un. Berita Dukacita. Telah meninggal dunia dalam kedamaian, Ibu DR.H.BRA. Mooryati Soedibyo. Pada hari Rabu jam 1.00 WIB dini hari tanggal 24 April 2024 pada usia 96 tahun (5 Januari 1928 – 24 April 2024),”
Mari kita mengenang kembali sosok Mooryati Soedibyo dengan menyimak biografinya yang dikutip dari buku ‘Perempuan Pandai Berbisnis’ oleh Mulyono Atmosiswartoputra. Sebuah kisah inspiratif seorang pengusaha wanita yang sukses membangun bisnis dari garasi.