Jakarta – Pada Rabu dini hari, 24 April 2024, Indonesia kehilangan salah satu putri terbaiknya, Mooryati Soedibyo. Beliau adalah seorang anggota keluarga Kesunanan Surakarta di Indonesia, presiden direktur Mustika Ratu, dan Wakil Ketua II Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia periode 2004-2009.
Sang Ratu Jamu
Mooryati Soedibyo, atau yang akrab disapa Putri Kus, lahir di Surakarta, Jawa Tengah dan dibesarkan di istana Kasunanan Surakarta. Sejak usia 3 tahun, ia tinggal di Keraton Surakarta yang dikenal sebagai sumber kebudayaan Jawa. Di keraton itu, ia mendapat pendidikan secara tradisional yang menekankan pada tata krama, seni tari klasik, kerawitan, membatik, ngadi saliro ngadi busono, mengenal tumbuh-tumbuhan berkhasiat, meramu jamu, dan kosmetika tradisional dari bahan alami.
Beliau juga menduduki peringkat ke-7 dalam daftar 99 wanita paling berpengaruh di Indonesia tahun 2007 versi majalah Globe Asia. Mooryati Soedibyo tercatat di Museum Rekor Dunia Indonesia sebagai peraih gelar doktor tertua di Indonesia, dan sebagai “Empu Jamu”.
Warisan Budaya Bangsa
Mooryati Soedibyo yang dibesarkan di lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta, tidak membuat dirinya angkuh, bahkan kepada suaminya yang merupakan rakyat biasa. Ia menjadi salah satu pencetus ide kontes pemilihan Puteri Indonesia yang digelar setiap tahun. Mooryati juga merupakan pendiri dari ajang kecantikan pemilihan Puteri Indonesia sejak 1992.
Akhir Sebuah Era
Mooryati Soedibyo meninggal dunia pada Rabu (24/4/2024) dini hari. Jenazah Mooryati disemayamkan di rumah duka, Jl Mangunsarkoro Nomor 69, Menteng, Jakarta Pusat. Setelahnya, jenazah akan diberangkatkan ke pemakaman di Tapos, Bogor dari rumah duka setelah Zuhur.
Kehilangan Mooryati Soedibyo adalah kehilangan besar bagi Indonesia. Namun, warisan dan dedikasinya untuk melestarikan budaya bangsa akan selalu dikenang dan dihargai. Terima kasih, Ibu Mooryati, atas segala kontribusi dan dedikasi Anda untuk Indonesia.