Pandangan warga Amerika berdarah Arab terhadap kebijakan Presiden Joe Biden selama masa jabatannya tampaknya cenderung negatif. Berikut adalah beberapa poin penting:
- Mayoritas pemimpin komunitas Arab-Amerika di Dearborn, Michigan, memilih untuk tidak menghadiri pertemuan dengan manajer kampanye Biden. Hal ini mencerminkan rasa frustrasi dan kemarahan mereka terhadap penanganan Biden terhadap konflik di Gaza.
- Warga Arab dan Muslim Amerika telah lama mendesak Biden untuk menekan Israel agar menerima gencatan senjata dalam perang di Gaza. Namun, permintaan ini tampaknya diabaikan oleh Gedung Putih.
- Dukungan warga Arab-Amerika untuk Biden tampaknya menurun secara signifikan. Hanya sekitar 20 persen warga Arab-Amerika yang menilai kinerja Biden sebagai “baik”, dengan 66 persen melaporkan pandangan negatif terhadap presiden tersebut secara keseluruhan.
- Sebagian besar responden juga mengatakan bahwa mereka memiliki sikap negatif terhadap Biden dengan tingkat persetujuan yang anjlok hingga 29 persen, turun 18 persen sejak April.
- Warga Muslim Amerika mengatakan bahwa mereka tidak berharap Trump akan memperlakukan komunitas mereka dengan lebih baik jika terpilih kembali, namun mereka menganggap bahwa menolak suara Biden adalah satu-satunya cara untuk membentuk kebijakan AS.
Secara keseluruhan, tampaknya banyak warga Arab-Amerika yang merasa kecewa dengan kebijakan Biden, terutama terkait dengan penanganannya terhadap konflik di Timur Tengah.
